Selasa, 06 Oktober 2015

MUQODDIMAH

CURAHAN HATI MAHASISWA
EPS.1

kisah di mulai ketika negara api menyerang (kok jadi avatar the legend of aang gini, . . ), jadi mulanya, aku ini hanya seorang anak manusia (masa' iya anak jin), jadi seorang anak manusia yang ingin menuntut ilmu sampai akhirnya terwujudlah cita-citanya. anak yang setengah-setengah, setengah rajin, setengah ganteng, setengah gila juga iya, tapi gila disini bukan yang di pinggir jalan atau di rumah sakit jiwa itu, (bukan). Gila yang dimaksudkan, gila akan pengetahuan, tentang ilmu baru, gila tentang pengalaman. jadi, (udah basa-basinya, langsung to the point aja, nanti pak naim bingung lagi, maksud dari kata-katamu).

minggu, 30 agustus 2015, istirahat habis ospek. langsung pindah aja ke hari selanjutnya. senin, 31 agustus 2015, karena belom ada jadwal jadi hanya jalan-jalan keliling kota bersama ayah ku duduk dimuka (ngawur, dasar gak sopan duduk di muka ayah). selasa, 32, eh salah, selasa, 1 sepetmber 2015, mulai ada pembelajaran, namun karena masih bingung sempat terjadi perang batin. rabu, 2 september 2015, (nah ini, hari dimana tugas ini di mulai), jam 07.00 wib, ke kampus menemani ketua kelas kumpulan bimbingan perpustakaan, jam 10.40 wib, masuk ke kelas dan bertemu pak ngainun naim. sekiranya beliau hanya memeberi sepatah beberapa patah kata motivasi, selain itu juga banyak bercandanya. tugas pertama dan perdana (baru masuk udah ngasih tugas, untung cuma nulis di blog). setelah kegiatan yang lumayan mengocok perut, pembelajaran jam selanjutnya tiada dosen. pada akhirnya, setelah perdebatan dan menengahi secara demokrasi sampai di bentuk dewan meja bundar, kami meninggalkan kampus dengan ringan hati.

kamis, 3 september 2015, kegiatan yang terulang kembali, dimana hanya ada satu dosen yang masuk, yang satunya "katanya" ada urusan. pembelajaran pertama selalu diawali dengan perkenalan, dan dosennya tidak aku sebutkan namanya hanya di samarkan menjadi bu matrofin dengan mutan yang dibawa akhlak tasawuf. tugas kedua pun turun, dibawah tangan seorang bu matrofin ini. tugas diskusi tentang tasawuf, yang di bagi menjadi beberapa kelompok. setelah bu matrofin dosen selanjutnya tidak hadir dikarenakan alasan yang sama. karena terjadi kasus yang sama, maka diambil jalan terbaik dan jalan tengah yaitu pulang, meninggalkan kampus, itu juga dikarenakan waktu sudah mepet waktu sholat maghrib.


setelah kedua kejadian itu, anak2 ketika jam kedua pasti selalu tau, kalau dosen tidak hadir karena alasan yang selalu sama meski orangnya berbeda. jum'at, 4 september 2015, pembelajaran pertama pendidikan pancasila dengan nama dosen yang di samarkan menjadi pak azis hakim. namun tidak seperti yang lain, pak azis ini menyampaikan materi terlebih dahulu, baru memperkenalkan dirinya. tapi tidak apa-apa, yang penting sudah berani masuk ke kelas. yah, seperti yang sudah di singgung di awal paragraf, dosen kedua tidak hadir, dengan alasan yang sama. kegiatan pembelajaran juga sangat terkesan, karena pak azis ini tipikal orang yang terbuka. jadi, pengalaman yang didapat disampaikan secara lugas, tegas dan jelas. setelah pembelajaran pak azis selesai, dosen kedua tidak hadir, sesuai kesepakatan bersama melalui debat rapat meja bundar, diputuskan bahwa kelas dipulangkan lebih awal. karena schedule kosong, aku sempatkan untuk jalan-jalan keliling kota di samping pak kusir yang mengendarai kuda.

sabtu, 5 september 2015, hari dimana diadakannya acara wisuda, dan karena lokal di pakai, secara otomatis para dosen sibuk mengurusi wisuda, acara pembelajaran di ganti dengan acara jalan-jalan keliling kota di samping pak kusir dan ku duduk di muka. untuk pembelajaran di minggu ini tidak terlalu efektif karena banyak faktor yang mempengaruhinya. secara singkat begitulah curahan hati mahasiswa selama minggu pertama masuk dalam ranah perkuliahan. jika ada kesamaam tokoh, tempat, sifat, ini tidak di sengaja, karena cerita ini benar adanya dan telah di uji di ITB dan IPB.


0 komentar:

Posting Komentar